Hambatan utama pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia disebabkan oleh faktor nonfinansial.
Lembaga audit internasional Ernst & Young (EY) menilai, para investor dan pemberi pinjaman sebenarnya tertarik dengan Indonesia.
Namun, menurut Energy Transition and Climate Partner EY Gilles Pascual, Indonesia masih sangat ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan kurangnya kerangka kebijakan yang memadai.
Baca selengkapnya di Kompas.com