Kontribusi setiap sektor sangat dibutuhkan untuk mendukung percepatan pengembangan energi terbarukan. Startup (perusahaan rintisan) dapat menjadi pionir bagi anak muda untuk menunjukkan kontribusi konkretnya pada sektor terbarukan.
Melody Gita M. Oratmangun, Program Manager New Energy Nexus mengatakan, “Anak muda sekarang, university student sudah banyak yang terlibat di program New Energy Nexus, dan bahkan sudah sangat advance progres startupnya,” Minggu (12/06).
Melody menyebutkan sejumlah startup yang bergerak di sektor energi terbarukan, di antaranya yaitu:
Xurya, startup yang programnya memberi insentif pada proyek PLTS atap untuk sektor komersial dan industrial. Perusahaan ini menggunakan metode zero investment kepada pelanggan agar dapat beralih ke listrik dari energi terbarukan.
“Disebut zero investment karena modalnya semua Xurya yang nanggung, jadi enggak perlu keluar DP (uang muka). Kami bukan jualan PLTS, kami menyewakan PLTS. Kalau kami menyewakan, itu artinya pengadaan, pemasangan, sampai pemeliharaan kami yang tanggung semua. Perusahaan hanya membayar sewa per bulan,” kata Mohammad Ichwan, Talent Acquisition Xurya Daya Indonesia, Minggu (12/06).
Startup lainnya berasal dari Bengkulu, Arconesia. Startup ini membantu petani lokal menggunakan energi terbarukan di lahan pertanian, mendapatkan modal, dan mengaplikasikan climate-smart agriculture (CSA). CSA adalah sistem pertanian yang memperhatikan ekonomi, sosial, lingkungan, dan keberhasilan petani menuju kedaulatan pangan.
Ketiga, Sumba Sustainable Solutions (3S) bertujuan mewujudkan inovasi inklusif dan berkelanjutan, serta ekonomi sirkular. Panel surya digunakan untuk kegiatan sehari-hari dan pengembangan bisnis, seperti pompa air, pembuat es, penggilingan padi, kelapa, jagung, singkong, dan sebagainya. Selain itu, warga juga memanfaatkan bambu untuk arsitektur bangunan.
Membangun startup dari awal tentu saja memiliki tantangan tersendiri. Dukungan dari pemerintah untuk memacu pertumbuhan startup di Indonesia, khususnya yang bergerak di sektor hijau sangat dibutuhkan sehingga arah pembangunan Indonesia sejalan dengan upaya melakukan transisi energi.