Kamus Transisi Energi: Kenali, Teliti, dan Pahami Istilah Pentingnya

26 Agustus 2025

-

Indra Wahyu Saputra

Kamus Transisi Energi: Kenali dan Pahami Istilahnya

Kamus Transisi Energi: Kenali, Teliti, dan Pahami Istilah Pentingnya

Di tengah meningkatnya krisis iklim global, pembahasan tentang transisi energi semakin sering muncul di berbagai media dan forum internasional. Isu ini menjadi penting karena berkaitan langsung dengan upaya dunia menghadapi dampak buruk perubahan iklim terhadap lingkungan dan manusia.

Namun, bagi sebagian orang, istilah-istilah dalam transisi energi sering terdengar rumit dan membingungkan. Mulai dari RUPTL, dekarbonisasi, ESG, hingga COP30, semuanya memiliki peran penting dalam proses menuju masa depan energi yang lebih bersih.

Artikel ini akan membantu kamu mengenali dan memahami istilah-istilah penting dalam transisi energi agar lebih siap mendukung transisi energi berkeadilan di Indonesia.

 

 

Apa Itu Transisi Energi?

Secara sederhana, transisi energi adalah proses peralihan dari penggunaan energi fosil seperti batu bara, minyak, dan gas bumi ke energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan, seperti tenaga surya, angin, dan air.

Namun, prosesnya tidak sesederhana hanya mengganti sumber energi. Ada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang perlu diperhatikan agar transisinya adil dan berkelanjutan.

Indonesia sendiri memiliki peran penting dalam transisi energi global karena masih bergantung pada energi fosil, terutama batu bara, sebagai sumber listrik utama. Oleh karena itu, memahami istilah-istilah terkait transisi energi akan membantu kita lebih sadar akan tantangan dan peluang yang ada.

 

 

Prinsip Transisi Energi Berkeadilan

Mengutamakan Inklusivitas dan Keadilan

Transisi menuju energi bersih bukan hanya soal teknologi atau infrastruktur. Hal yang lebih penting adalah memastikan tidak ada pihak yang dirugikan dan tidak ada kelompok yang tertinggal dalam prosesnya. Inilah yang disebut transisi energi berkeadilan.

Artinya, peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan harus dilakukan secara inklusif. Semua pihak, termasuk pekerja, masyarakat sekitar, dan kelompok rentan, harus mendapatkan manfaat yang sama.

Contoh Implementasi Transisi Energi Berkeadilan

Pekerja di sektor batu bara perlu mendapatkan pelatihan dan alih keterampilan agar bisa bekerja di sektor energi terbarukan. Pendekatan ini memastikan tidak ada kelompok yang dikorbankan demi pembangunan energi bersih.

 

 

 

Istilah Penting dalam Transisi Energi

1. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL)

RUPTL adalah dokumen perencanaan sistem ketenagalistrikan yang disusun oleh PLN. Dokumen ini menjadi panduan utama dalam pengembangan energi listrik nasional, termasuk arah kebijakan dan target jangka panjangnya.

Dalam konteks transisi energi, RUPTL menunjukkan seberapa serius pemerintah Indonesia dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mempercepat penggunaan energi terbarukan.

RUPTL terbaru juga disebut sebagai “RUPTL hijau” karena porsi energi terbarukan di dalamnya semakin meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

 

2. Dekarbonisasi

Dekarbonisasi adalah upaya mengurangi atau bahkan menghilangkan emisi karbon dari berbagai aktivitas manusia, termasuk industri, transportasi, dan pembangkit listrik.

Contohnya adalah beralih dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara ke sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, atau air.

Dekarbonisasi sangat penting karena sektor energi adalah salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca. Tanpa langkah ini, target Net Zero Emission pada tahun 2060 tidak akan tercapai.

 

3. Environmental, Social, and Governance (ESG)

Dalam mendukung transisi energi, dunia investasi juga memiliki peran besar. ESG adalah seperangkat prinsip yang digunakan perusahaan dan investor untuk memastikan investasi yang mereka lakukan berkelanjutan dan ramah lingkungan.

  • Environmental (Lingkungan): Fokus pada dampak lingkungan dan pengurangan emisi.

  • Social (Sosial): Memastikan kesejahteraan pekerja dan masyarakat lokal.

  • Governance (Tata Kelola): Transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan.

ESG kini menjadi tren global karena investasi tidak hanya memprioritaskan keuntungan, tetapi juga keberlanjutan bumi.

 

4. Second Nationally Determined Contribution (SNDC)

SNDC adalah dokumen resmi yang memuat target Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca serta strategi adaptasi terhadap perubahan iklim.

Dokumen ini merupakan pembaruan dari Enhanced NDC dan mengacu pada Perjanjian Paris 2015. Tahun 2025 menjadi momen penting karena Indonesia akan menyerahkan SNDC-nya kepada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

SNDC akan menjadi tolok ukur ambisi Indonesia dalam menjawab krisis iklim dan mempercepat transisi energi.

 

5. Conference of the Parties 30 (COP30)

COP30 adalah konferensi tingkat tinggi tahunan yang mempertemukan negara-negara di dunia untuk mencari solusi menghadapi perubahan iklim.

Tahun 2025, COP30 akan digelar pada November di Brasil. Fokus utama pertemuan ini adalah:

  • Menurunkan emisi gas rumah kaca

  • Mendorong investasi energi terbarukan

  • Memperkuat adaptasi terhadap dampak krisis iklim

Hasil pertemuan ini akan memengaruhi arah kebijakan energi global, termasuk strategi Indonesia.

 

 

Kenapa Transisi Energi Penting untuk Kita Semua

Transisi energi bukan hanya isu pemerintah atau perusahaan besar, tetapi juga isu kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa alasan kenapa kita perlu peduli:

  • Mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

  • Menjamin ketersediaan energi yang lebih bersih dan efisien di masa depan

  • Melindungi bumi dari dampak perubahan iklim ekstrem

  • Membuka peluang ekonomi dan lapangan kerja di sektor energi terbarukan

Dengan memahami istilah-istilah ini, kamu bisa ikut berperan aktif mendorong Indonesia menuju masa depan energi yang lebih hijau.

 

Transisi energi adalah salah satu tantangan terbesar Indonesia di era krisis iklim. Namun, ini juga menjadi peluang besar untuk menciptakan masa depan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Mulai dari memahami konsep transisi energi berkeadilan, membaca RUPTL, mendukung dekarbonisasi, hingga mengikuti perkembangan COP30, semua langkah ini penting agar Indonesia siap menghadapi tantangan global.

Yuk, kenali, teliti, dan pahami istilah-istilah dalam transisi energi. Karena masa depan energi bersih dimulai dari kesadaran kita bersama.

Artikel Terkait

Kompetisi Jurnalistik CERAH 2024 dengan Total Hadiah Rp 45 Juta!

Kompetisi Jurnalistik CERAH 2024 Total Hadiah Rp 45 Juta!

09 Agustus 2024

footer yayasan