Green economy mengacu pada sistem ekonomi yang berusaha meningkatkan kesejahteraan manusia dan mengurangi risiko sosial serta ketidakseimbangan ekologis. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, dan investasi yang mempromosikan penggunaan sumber daya secara efisien dan ramah lingkungan. Prinsip-prinsip green economy di antaranya mencakup pengurangan emisi gas rumah kaca, penggunaan energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan pengelolaan limbah yang bijaksana. Berikut beberapa contoh penerapan green economy di Indonesia:
1. Pengembangan Ekowisata
Indonesia memiliki kekayaan alam luar biasa, menjadikannya destinasi wisata yang menarik. Ekowisata merupakan konsep pariwisata yang berfokus pada kelestarian lingkungan. Contohnya, pengelolaan Taman Nasional Komodo yang menerapkan sistem pembatasan pengunjung, menjaga habitat komodo liar, dan memberdayakan masyarakat lokal sebagai pemandu wisata.
2. Perhutanan Sosial
Perhutanan sosial adalah program pemerintah yang memberi akses kepada masyarakat untuk mengelola hutan secara lestari. Tujuannya, mengurangi deforestasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contohnya, program Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang mengizinkan masyarakat desa mengelola hutan untuk kegiatan penanaman pohon, pengembangan hasil hutan non-kayu, dan ekowisata.
3. Pertanian Organik
Pertanian organik semakin diminati karena menghasilkan produk pangan yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Petani organik menggunakan pupuk kandang dan kompos sehingga mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat mencemari tanah dan air.
4. Energi Terbarukan
Indonesia punya potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Contohnya, PLTS Cirata di Jawa Barat merupakan salah satu PLTS terbesar di Asia Tenggara.