Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki wilayah yang luas dengan kondisi geografis yang beragam, seperti:
Sinar matahari yang berlimpah: Indonesia terletak di garis khatulistiwa, sehingga mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun.
Sumber daya air yang melimpah: Indonesia memiliki banyak sungai dan danau yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi air.
Angin kencang: Di beberapa daerah di Indonesia, terdapat angin kencang yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi angin.
Pantai yang panjang: Indonesia memiliki garis pantai yang panjang, sehingga memiliki potensi untuk pengembangan energi angin dan air
Berikut adalah 5 contoh penggunaan energi terbarukan di Indonesia:
1. PLTS Cirata, Jawa Barat
PLTS Cirata adalah salah satu PLTS terbesar di Asia Tenggara. PLTS yang berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) ini memiliki 340.000 panel surya yang terbentang di atas lahan seluas 200 hektar. PLTS Cirata mampu menghasilkan listrik yang cukup untuk menerangi sekitar 50.000 rumah.
2. PLTS Likupang, Sulawesi Utara
PLTS Likupang, yang terletak di Desa Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, diresmikan pada 5 September 2019 setelah masa konstruksi sekitar 1,5 tahun dengan total biaya investasi mencapai 29,2 juta dollar AS. Di lahan seluas 29 hektar tersebut, sekitar 64.640 panel surya tersusun, memanfaatkan energi matahari. PLTS Likupang memiliki kapasitas terpasang sebesar 21 MWp dan berperan dalam menyokong suplai listrik di jaringan PLN Sulutgo (Sulawesi Utara-Gorontalo).
3. PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan
PLTB Sidrap, sebuah pembangkit listrik tenaga angin yang terletak di Sulawesi Selatan, merupakan salah satu pembangkit terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 75 MW. Pembangkit listrik ini, dikenal sebagai PLTB Sidrap I, adalah proyek pembangkit bertenaga angin skala komersial pertama di Indonesia. Proyek ini diselesaikan dalam rentang waktu 2,5 tahun, mulai dari Agustus 2015 hingga Maret 2018. Terdapat 30 kincir angin di PLTB Sidrap, masing-masing memiliki tinggi tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter, yang mampu menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW. Dengan kemampuannya, PLTB Sidrap I mampu memasok listrik kepada lebih dari 70.000 pelanggan dengan daya mencapai 900 volt ampere (VA).
4. PLTB Jeneponto, Sulawesi Selatan
Sejak September 2019, PLTB Tolo 1, pembangkit listrik tenaga bayu yang terletak di Jeneponto, Sulawesi Selatan, telah beroperasi. Pembangkit ini merupakan bagian dari target bauran energi nasional dan dilengkapi dengan 20 Wind Turbin Generator (WTG) dengan total kapasitas mencapai 72 megawatt. Dengan panjang turbin mencapai 67 meter, diharapkan PLTB Tolo 1 mampu menyediakan listrik bagi 300.000 rumah tangga pelanggan dengan daya 900 VA.
5. PLTA Saguling, Jawa Barat
Terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, PLTA Saguling berada pada ketinggian 643 meter di atas permukaan laut. Waduk Saguling sebagai waduk tempat PLTA ini mengandalkan sumber daya airnya, merupakan salah satu dari tiga waduk utama yang membendung aliran Sungai Citarum, sungai terbesar di Jawa Barat. PLTA Saguling memiliki kapasitas sebesar 700 MW, menjadi pusat pembangkit listrik yang handal yang mampu menghasilkan 2.156 GWh listrik setiap tahunnya. Selain itu, waduk Saguling juga memiliki peran ganda sebagai tempat penyimpanan air untuk menggerakkan turbin dan generator listrik serta sebagai lokasi kegiatan perikanan dan destinasi wisata bagi warga sekitar