Energi Surya Menghijaukan Bangunan

08 August 2022

-

Admin

Energi Surya Menghijaukan Bangunan

Menurut riset World Economic Forum (WEF), bangunan menyumbang sampai 38% dari total emisi karbon global, yang sebanyak 75% berasal dari operasional seperti pencahayaan, server teknologi informasi, serta pendingin dan penghangat ruangan. Untuk itu, perubahan ke gedung hijau (green building) memegang peranan penting dalam mencapai target netral karbon.

 

Langkah menuju bangunan hijau yang umum, mengacu artikel di energytracker.asia, yakni memasang sistem energi terbarukan dan penyimpanan listrik di bangunan. Pasalnya, teknologi ini dapat digunakan untuk mengurangi emisi dari gedung-gedung yang sudah ada.

 

Di Indonesia, tren memasang pembangkit listrik skala kecil berbasis energi terbarukan, utamanya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap, mulai bermunculan. Beberapa bangunan yang bergeser ke energi terbarukan ini mencakup bandara, pelabuhan, stasiun, hingga pusat perbelanjaan. Tak hanya berkontribusi ke lingkungan, transisi ini juga menghasilkan manfaatkan ekonomi.

 

Salah satunya PT Angkasa Pura II (AP II) yang menargetkan memasang PLTS atap di 20 bandara yang dikelola. “Penggunaan teknologi dan keunggulan dari sisi biaya, membuat pemanfaatan energi terbarukan dapat meningkatkan daya saing bandara-bandara AP II di era Industri 4.0,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin dalam artikel Republika.

 

Bangunan lain yang juga memasang PLTS atap adalah Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok, salah satu pusat perbelanjaan besar di Jakarta. Hasilnya, tidak hanya mampu mengurangi emisi 474.949 kg per tahun, transisi ke PLTS atap juga menghemat konsumsi listrik 508.511 kilowatt hour (kWh) per tahun.

 

“Dengan mengedepankan konsep eco-friendly, melalui instalasi solar panel yang terpasang di atap gedung, kami meyakini betapa pentingnya penerapan praktik environmental, social and governance (ESG) dalam kegiatan operasional,” kata Chief Engineering LTC Glodok Rubianto, sebagaimana dikutip bisnis.com.

Empat komponen inti gedung dengan energi netral karbon perlu diwujudkan untuk mengurangi emisi karbon dari gedung-gedung yang mencapai 38% dari total emisi global.

Related article

Startup Mampu Dorong Percepatan Transisi Energi

Startup Mampu Dorong Percepatan Transisi Energi

07 June 2022

footer yayasan