Transisi energi menuju sumber yang bersih dan berkelanjutan kini menjadi kebutuhan mendesak bagi Indonesia. Meskipun pemerintah telah memiliki target nasional yang cukup ambisius, data menunjukkan pencapaian yang belum maksimal. Laporan berjudul “Menakar Kesiapan Daerah untuk Transisi Energi: Hasil Tinjauan di Empat Provinsi” ini menelusuri penyebab kesenjangan tersebut, dan menunjukkan bahwa persoalan utama bukan semata pada teknologi atau pendanaan, tetapi pada tata kelola, kapasitas kelembagaan, dan kesiapan pemerintah daerah.
Melalui kerja sama antara Yayasan Indonesia Cerah dan Aksara Research and Consulting, dengan dukungan Ford Foundation dan Kementerian Dalam Negeri, studi ini meninjau kesiapan empat provinsi—Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah—dalam melaksanakan agenda transisi energi nasional. Hasil kajian memperlihatkan perbedaan tingkat kesiapan antar daerah serta menyoroti tantangan struktural seperti ketimpangan fiskal, tumpang tindih kewenangan, dan keterbatasan kapasitas SDM yang menghambat terwujudnya transisi energi yang inklusif dan berkeadilan.
Laporan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pembuat kebijakan, masyarakat sipil, maupun sektor swasta dalam mempercepat transformasi energi Indonesia. Dengan memahami konteks lokal dan memperkuat peran daerah, Indonesia dapat bergerak menuju masa depan energi yang tidak hanya bersih, tetapi juga adil dan partisipatif.




